Disini saya akan mengklasifikasikan teori belajar yang telah saya pelajari berdasarkan persamaanya kedalam beberapa kelas serta perbandingannya antara kelas satu dengan yang lainnya !!!!!
Awal semester 2 ini kita telah mempelajari teori belajar dari beberapa ahli di antaranya:
1. TEORI BELAJAR EDWARD LEE THORNDIKE
2. TEORI BELAJAR CLASSICAL CONDITIONING MENURUT IVAN PAVLOV
3. TEORI BELAJAR BF SKINNER
4. TEORI BELAJAR DAYA
5. TEORI BELAJAR MEDAN
6. TEORI BELAJAR GESTALT
LATAR BELAKANG !!!
Disini kita perlu menggaris bawahi bahwa semua teori belajar yang telah kita pelajari yaitu sama-sama menggunakan teori BEHAVIORISME (teori belajar tingkah laku) dimana teori ini telah berkembang pesat dan memberi banyak sumbangan terhadap para ahli psikologi yang awal mulanya dikembangkan oleh psikolog Rusia Ivan Pavlav (tahun 1900-an) dengan teorinya yang dikenal dengan istilah pengkondisian klasik (classical conditioning) dan kemudian teori belajar ini dikembangkan oleh beberapa ahli psikologi yang lain seperti Edward Thorndike, B.F Skinner dan Gestalt. Dan di antara semuanya hanya Gestalt lah yang menggabungkan teori nya dengan teori medan dan daya.
Sebenarnya teori yang kita pelajari itu saling keterkaitan satu sama lain, namun disini saya akan mengklasifikasikan lagi kedalam beberapa kelas sehingga lebih spesifik berdasarkan persamaannya.
KLASIFIKASI
KELAS 1 (percobaan di lakukan terhadap hewan)
TEORI BELAJAR EDWARD LEE THORNDIKE, IVAN PAVLOV, BF SKINNER
Saya menggolongkan teori belajar ini menjadi satu kelas karena teori-teori belajar ini banyak mempunyai persamaan, daripada perbedaannya.
PERSAMAAN :
· Percobaan di lakukan terhadap hewan.
· Melakukan eksperimen.
· Menggunakan ide pembentukan.
PERBEDAAN :
· Bf Skinner menggunakan teori Operant Conditioning, dan Ivan Pavlov menggunakan teori Classical Conditioning sedangkan Edward Lee Thorndike menggunakan Hukum Efek (The Law of Effect).
KELAS 2 (percobaan di lakukan terhadap manusia)
TEORI BELAJAR GESTALT DENGAN TEORI DAYA DAN MEDAN
Saya menggolongkan teori belajar ini menjadi satu kelas karena teori-teori belajar ini banyak mempunyai persamaan, daripada perbedaannya.
PERSAMAAN :
· Cara pendekatannya dari sisi psikologis serta menggunakan pengamatan dan pelatihan.
· Menggunakan ide pembentukan.
· Hasil persepsi terhadap obyeknya sama-sama meninggalkan jejak ingatan.
· Dari perinsip belajarnya
1. Manusia bereaksi dengan lingkunganya secara keseluruhan, tidak hanya secara intelektual, tetapi juga secara fisik, emosional, sosial dan sebagainya.
2. Manusia berkembang sebagai keseluruhan sejak dari kecil sampai dewasa, lengkap dengan segala aspek-aspeknya.
3. Belajar akan berhasil kalau ada tujuan.
4. Belajar merupakan suatu proses bila seseorang itu aktif, belajar memecahkan masalah diperlukan suatu pengamatan secara cermat dan lengkap.
5. Belajar harus dapat menimbulkan semangat dan motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan belajar.
6. Belajar adalah proses terus menerus (kontinyu) maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya.
· Sama-sama menggunakan konsep menurut J. Dewey untuk dapat memecahkan masalah, ada 5 upaya pemecahannya yakni :
1. Realisasi adanya masalah. Jadi harus memahami apa masalahnya dan juga harus dapat merumuskan
2. Mengajukan hipotesa, sebagai suatu jalan yang mungkin memberi arah pemecahan masalah.
3. Mengumpulkan data atau informasi, dengan bacaan atau sumber-sumber lain.
4. Menilai dan mencoba usaha pembuktian hipotesa dengan keterangan-keterangan yang diperoleh.
5. Mengambil kesimpulan, membuat laporan atau membuat sesuatu dengan hasil pemecahan soal itu.
PERBEDAAN :
· Teori belajar Gestalt ini mewakili aliran-aliran yang bersifat molar dan Teori belajar Daya lebih ke pengamatan atau menganalisis dengan cara berpikir sedangkan Teori belajar Medan lebih mengutamakan pengalaman sebagai dasar belajar.
· Teori-teori ini di kemukakan oleh ahli yang berbeda :
1. Teori Daya di kemukakan oleh ARISTOTELES.
2. Teori Medan di kemukakan oleh KURT LEWIN.
3. Teori GESTALT di kemukakan oleh tiga orang (Kurt Koffka, Max Wertheimer, and Wolfgang Kohler)
PERBANDINGAN ANTARA KELAS 1 DAN KELAS 2
TABEL 1.1 PERSAMAAN DAN PERBEDAAN :
PERSAMAAN | NO | KELAS 1 | KELAS 2 |
1 | Menggunakan ide pembentukan | Menggunakan ide pembentukan | |
PERBEDAAN | 1 | Percobaan di lakukan terhadap hewan | Percobaan di lakukan terhadap manusia |
2 | Melakukan eksperimen | Melakukan pelatihan | |
3 | Di kemukakan oleh Edward Lee Thorndike, Ivan Pavlov, Bf Skinner | Di kemukakan oleh Aristoteles, Kurt Lewin, Kurt Koffka, Max Wertheimer, And Wolfgang Kohler |
TABEL 1.2 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN :
KELEBIHAN | KELAS 1 | KELAS 2 |
Penelitian psikologi sosial dapat dilakukan dengan metode eksperimental dan dapat dilakukan dalam laboratorium. | A.Teori ini cenderung mengarahkan anak yang tidak kreatif dan tidak produktif. B.Pandangan teori ini bahwa belajar merupakan proses pembentukan atau shapping yaitu membawa anak menuju atau mencapai target tertentu. | |
KEKURANGAN | A. Tidak menyajikan teorinya secara sistematis. B. Banyak konsep dan konstruk tidak didefinisikan secara jelas sehingga memberi arti yang kabur. C. Teori ini terlalu bersibuk diri dengan aspek-aspek yang mendalam dari kepribadian sehingga agak mengabaikan tingkah laku motoris yang “overt” (nampak dari luar). D. Penggunaan konsep-konsep topologi telah menyimpang dari arti sebenarnya (penyalahgunaan topologi). | A.Teori ini sering kali tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks, sebab banyak variabel atau hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan atau belajar yang tidak dapat diubah menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon. B.Teori ini tidak mampu menjelaskan alasan-alasan yang mengacaukan hubungan antara stimulus dan respon ini dan tidak dapat menjawab hal-hal yang menyebabkan terjadinya penyimpangan antara stimulus yang diberikan dengan responnya. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar