SELAMAT DATANG

SEMOGA BERMANFAAT

Jumat, 25 November 2011

UTS PSIKOLOGI PENDIDIKAN


“THE LEARNER AND THEIR MOTIVES”
Motivasi secara umum adalah suatu proses untuk menggiatkan motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan tertentu. Motivasi dalam pembelajaran adalah sebagai suatu keseluruhan daya, penggerak dalam diri siswa untuk melakukan serangkaian kegiatan belajar guna mencapai tujuan yang ditetapkan. Motivasi tersebut timbul  dan tumbuh kembang dengan jalan datang dari dalam individu itu sendiri (intrinsik) dan datang dari lingkungan (ekstrinsik).
Penggolongan Motivasi
1)      Motif primer  atau motif dasar menunjukan kepada motif yang tidak di pelajari atau terjadi secara natural dan instinktif. Golongan motif ini pun dibedakan lagi kedalam:
·     Dorongan fisiologis yang bersumber pada kebutuhan organis yang mencakup antara lain lapar, haus, pernapasan, seks, kegiatan dan istirahat. Untuk menjamin kelangsungan hidup organis diperlukan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut sehingga tercapai keadaan fisik yang seimbang.
·         Dorongan umum dan motif darurat termasuk di dalamnya dorongan takut, kasih sayang, kegiatan, kekaguman dan ingin tahu, dalam hubungannya dengan rangsangan dari luar, termasuk dorongan untuk melarikan diri, menyerang, berusaha, dan mengejar dalam rangka mempertahankan dan menyelamatkan dirinya.
2) Motif sekunder  menunjukan kepada motif yang berkembang dalam diri individu yang menunjukan pengalaman.
  • Takut yang di pelajari (setelah nonton film horor) 
  •  Motif-motif sosial (ingin diterima, di hargai, konformitas, afiliasi, persetujuan, setatus, merasa aman dan sebagainya) 
  •  Motif-motif objektif dan interest (eksplortasi, manipulasi dan minat) 
  •  Maksud dan aspirasi 
  •  Motif berprestasi
Faktor Penyebab  Rendahnya motivasi prestasi siswa :
  • Metode dan cara mengajar guru yang tidak menyenangkan dan monoton
  • Tujuan kurikulum dan pengajaran yang tidak jelas
  • Tidak adanya relevansi kurikulum dengan kebutuhan minat siswa
  •  Latar belakang ekonomi dan sosial budaya siswa
  • Rendahnya kepedulian orang tua dan guru
  • Merasa kurang mampu terhadap pelajaran tertentu
  • Masalah pribadi siswa
Pengaruh utama dalam motivasi belajar :
  •  Budaya
  • Keluarga
  •  Sekolah
  • Diri anak sendiri
Cara menumbuhkan motivasi berprestasi siswa :
(Dari guru)
  •  Memilih cara metode mengajar yang tepat
  • Menginformasikan tujuan pembelajaran
  • Menghubungkan kegiatan belajar  dengan minat siswa
  • Melakukan evaluasi dan menginformasikan hasilnya
  • Melakukan improvisasi dalam pembelajaran
(Dari orang tua)
  •  Mengontrol perkembangan belajar anak
  •  Mengungkap harapan yang realitas terhadap anak
  • Menanamkan pemahaman agama yang baik
  • Menggunakan hasil evaluasi belajar anak untuk menumbuhkan motivasi belajar
Kebutuhan Dasar
Individu merasa bahagia dan puas karena memiliki alasan untuk secara fisik nyaman. Seperti seorang bayi yang telah makan, pakaiannya sudah kering, memiliki mainan, dan ia tidak lelah. Selain itu individu membutuhkan cinta dan perhatian dari orang terdekatnya.

Kebutuhan Untuk Menjadi Kompeten Dan Efektif
Carl Rogers (1951) 'dan Arthur W, Combs kering Snygg Donald (1959) berpendapat bahwa motif  dasar manusia yaitu "kebutuhan untuk kecukupan," Kebutuhan untuk kecukupan memiliki dua aspek “pemeliharaan dan peningkatan”. Tugas yang paling penting dari pemeliharaan yaitu dari lahir sampai meninggal, individu harus pertahankan dirinya. Tapi peningkatan melibatkan lebih dari sekedar bertahan hidup, melainkan individu harus mampu mengantisipasi peristiwa masa depan, dan antisipasi ini menyebabkan dia untuk membuat perubahan dalam dirinya dan lingkungannya.

Kebutuhan untuk berprestasi (n Ach) dan kebutuhan untuk berafiliasi (n Aff)
Motivasi berprestasi (n Ach) adalah suatu proses seseorang untuk berprestasi dalam mencapai tujuan tertentu.Kebutuhan afiliasi (n Aff) adalah kebutuhun untuk berteman, bersosialisasi, bertegur sapa, bergabung di kehidupan bersama dengan orang lain, bercakap-cakap dengan orang lain serta untuk mendapatkan afeksi dari orang lain. Dalam kebutuhan afiliasi terkandung kepercayaan, keinginan, afeksi, empati yang diwujudkan dalam bersahabat, menyenangkan orang lain, dan kepercayaan.

Aspek Struktur Diri
Konsep diri adalah apa yang individu pikirkan sebagai diri yang sebenarnya "benar-benar aku", tidak hanya konsep diri tetapi juga aspek-aspek lingkungan individu yang di identifikasi "keluarga saya," "sekolah saya," "negara saya," dan sebagainya.

Persepsi dan Kepribadian
Persepsi yaitu proses yg digunakan individu untuk mengorganisasi dan menafsirkan kesan inderawi mereka untuk  memberi makna kepada lingkungan mereka. “A stable set of characteristics and tendencies that determine commonalities and differences in people’s behaviour”

faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
  • Faktor dari karakteristik pribadi (sikap, motif, kepentingan, pengalaman, pengharapkan)
  •  Faktor situasional (waktu, keadaan sosial)
  •  Faktor dalam target (hal-hal baru, bunyi, gerakan, suara, ukuran, latar belakang, kedekatan dan kesamaan)
Mengubah Persepsi dengan Kematangan
Seperti seorang anak menjadi lebih tua, lebih kompeten, dan lebih bertanggung jawab, dia mengetahui bahwa dia memiliki beberapa kebebasan pilihan tentang apa yang dia bisa lakukan dan tidak bisa lakukan, karena itu ia mengambil tanggung jawab lebih untuk keberhasilan dan kegagalannya.

Motif sebagai Penyebab Beberapa Perilaku
Dalam menangani masalah sehari-hari, kita cenderung mencari penyebab tunggal, sebagian karena lebih mudah untuk mengatasi perilaku orang lain jika kita menganggap itu adalah karena penyebab tunggal.

IMPLIKASI KONSEP-KONSEP TERHADAP PRAKTIK PENDIDIKAN (PROSES PEMBELAJARAN)
  • Sebelum materi di berikan, pengajar harus menyiapkan mental siswa terlebih dahulu dengan cara bercerita atau menanyakan kabar siswa.
  • Pengajar harus mampu menimbulkan minat dan motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran pada topik yang akan dibahas.
  • Pengajar memberikan respon terhadap tingkah laku siswa yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku siswa tersebut.
  • Pengajar harus mununjukkan sikap tanggap atau memberikan reaksi terhadap ketidakacuhan siswa.
  • Bagi perhatian pandangan pada seluruh kelas.
  • Berikan teguran kepada siswa, terutama jika cara-cara yang agak halus tidak berhasil.
IMPLIKASI KONSEP TERHADAP KOMPETENSI PENDIDIK / GURU
  • Motif  Intrinsik, yaitu dorongan untuk bertindak yang muncul dari dalam diri pendidik. Contoh : rasa kasih sayang kepada anak sehingga ia rela berkorban melaksanakan pendidikan bagi anak didiknya, dll.
  • Motif Ekstrinsik, yaitu dorongan untuk bertindak yang muncul dari luar diri pendidik. Contoh : surat tugas untuk melaksankan pendidikan dari pemerintah, surat tugas untuk melaksankan pendidikan dariketua yayasan, dsb.
  • Pendidik harus kenal karakteristik anak didiknya (kebiasaan, minat, bakat, latar belakang keluarga, lingkungannya dll)
  • Pendidik harus mampu beridentifikasi dengan anak didik (mengenal dunia anak, tahap pekembangan anak dsb)
  • Pendidik sebagai pengelola kegiatan belajar/pembelajaran
  • Pendidik sebagai teladan bagi anak didiknya
  • Pendidik sebagai motivator belajar
  • Pendidik sebagai pembimbing
  • Pendidik sebagai fasilitator
  • Pendidik sebagai evaluator

Tidak ada komentar:

Posting Komentar